Saturday, December 22, 2012

Antara Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan

,

Banyak tradisi yang dilakukan di Indonesia di seputar kehamilan seorang ibu. Mulai dari tradisi pancingan, ngidam, empat bulanan dan tujuh bulanan, membaca surat Maryam dan surat Yusuf, mengucapkan amit-amit, minum air kelapa, menghindari minum es, larangan membunuh binatang dan sebagainya. Mana yang mitos dan mana yang fakta, ikuti ulasannya sebagai berikut:

PANCINGAN

Di masyarakat Indonesia, terutama jawa, beberapa adat istiadat percaya bahwa untuk mempercepat keberhasilan proses reproduksi (agar segera hamil), sepasang suami istri disarankan untuk mengambil pancingan, yaitu mengambil bayi atau balita tetangga untuk diasuh seolah anaknya sendiri.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Saat menunggu kehamilan, adalah saat dimana komunikasi suami istri sangat intensif, konsentrasi ikhtiar sangat difokuskan dan doa dikhusyukkan. Kehadiran anak pancingan justru dapat memecah konsentrasi tersebut dan membatasi kebebasan hubungan antara suami istri.
b. Secara Medis-Biologis
Tidak ada faktor lain yang menjadikan janin terbentuk kecuali bertemunya sel telur sang ibu dan sel sperma sang ayah. Konsepsi hanya akan terjadi jika sel telur yang matang bertemu dengan sel sperma yang sehat.
c. Secara Aqidah
Bagi yang percaya bahwa Allah akan memberikan kehamilan dengan bayi pancingan sebagai syarat atau perantara tidak berbeda analoginya dengan seorang animisme yang percaya bahwa doanya akan terkabul dengan sesaji sebagai perantaranya. Dan yang jelas adat pancingan tersebut sama sekali tidak ada dasar hukum maupun contohnya dari Rasulullah SAW.

NGIDAM
Ngidam adalah perilaku khas perempuan hamil yang menginginkan sesuatu, makanan atau sifat tertentu terutama di awal kehamilannya.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Ngidam hanyalah peristiwa psikologis. Kondisi ibu hamil jika asupan gizi kurang bagus menyebabkan ia "kalah" dengan perubahan sistem hormon dalam tubuhnya. Sehingga menyebabkan ibu kepayahan, nafsu makan menurun drastis dan ketergantungan, dan diperparah lagi dengan sering muntah. Maka untuk sekedar mengisi lambung, ia akan membayangkan makanan aneh yang menurutnya paling nikmat.
b. Secara Medis-Biologis
Tidak ada yang membenarkan secara ilmiah adanya ngidam sebagai peristiwa medis-biologis. Ngidam pada umumnya bukannya menambah gizi, tetapi justru dapat mengacaukan asupan makan ibu yang berujung pada menurunnya kalitas pertumbuhan janin.
c. Secara Aqidah
Ngidam hampir tidak menyentuh persoalan aqidah. Namun, perilaku ini tidak banyak manfaatnya, bahkan bernilai mudhorot.

EMPAT BULANAN DAN TUJUH BULANAN
Umumnya ritual ini berupa pengajian, kirim doa dan makan-makan. Mereka berharap dengan cara ini janin akan selamat dan sang ibu diberikan kelancaran saat melahirkan.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Tradisi ini justru akan menyita waktu dan tenaga ibu untuk menyiapkan acara, psikologis ibu bisa saja menjadi kurang nyaman.
b. Secara Medis-Biologis
Keselamatan ibu dan janin serta kelancaran saat melahirkan nanti sangat ditentukan oleh kondisi psikologis ibu, asupan nutrisi, kondisi fisiologis dan riwayat penyakit. Tradisi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan biologis atau medis.
c. Secara Aqidah
Allah dan Rasul-Nya tidak pernah memerintahkan acara selamatan. Para sahabat pun tidak pernah mencontohkan demikian. Jika diniatkan shadaqah, maka lakukanlah selayaknya aturan shadaqah.
SURAT MARYAM DAN SURAT YUSUF
Ada keyakinan bahwa surat Maryam akan membuat janin cantik jika terlahir perempuan, dan surat Yusuf akan membuat janin tampan jika laki-laki.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Jika angan sang ibu melambung pada sederetan artis-artis berwajah tampan dan cantik, kemudian berharap anaknya mirip seperti salah satu di antara mereka, maka ini harus diperingatkan. Karena dapat berujung kekecewaan ketika ternyata bayi yang terlahir "hanya" mirip orang tuanya: hidung pesek, kulit hitam, postur agak pendek. Salahkah surat Maryam dan surat Yusuf?
b. Secara Medis-Biologis
Janin terbentuk mengikuti komando kromosom dalam selnya yang diturunkan dari ayah dan ibunya. Jadi, bayi kelak akan rupawan atau tidak adalah semata faktor genetika (keturunan).
c. Secara Aqidah
Tidak ada perintah dari hadits maupun ayat-ayat Al Qur'an untuk membaca surat Maryam atau surat Yusuf. Yang disyariatkan adalah sering-sering membaca Al Qur'an, baik saat hamil maupun tidak, tanpa pilih-pilih surat tertentu.

AMIT-AMIT
Amit-amit adalah ungkapan yang harus diucapkan sebagai "dzikir"-nya orang hamil ketika melihat peristiwa yang menjijikkan, mengerikan, mengecewakan dan sebagainya dengan harapan janin terhindar dari kejadian tersebut.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Perilaku tersebu justru dapat berujung pada ketakutan yang tidak bermanfaat.
b. Secara Medis-Biologis
Tidak ada cacat, sifat kenakalan atau peristiwa buruk yang menular kepada janin dalam perut ibu. Salah satu pembentuk karakter bayi adalah lingkungan setelah dia lahir. Pertumbuhan dan hasil akhir janin sama sekali tidak dipengaruhi oleh apa yang dilihat oleh ibunya. Ia dipengaruhi oleh kualitas bibit (ovum dan sperma), asupan gizi, dan terapi selama hamil, serta yang terpenting adalah faktor genetika.
c. Secara Aqidah
Takdir penciptaan sepenuhnya di tangan Allah. Orang beriman yang tidak menginginkan peristiwa buruk terjadi akan memohon perlindungan hanya kepada Allah, bukan menyebut "amit-amit", tetapi "na'udzu billahi min dzalik" (aku berlindung kepada Allah dari hal seperti itu).

MAKAN BEDAK DAN MINYAK WANGI
Beberapa kalangan meyakini bahwa makan bedak dan minyak wangi menyebabkan bayi menjadi cantik atau tampan dan persalinannya lancar.
Fakta :
a. Secara Medis-Biologis
Bedak dan minyak wangi mengandung bahan kimia berbahaya yang jika masuk ke dalam tubuh dapat mengancam keselamatan janin.
b. Secara Aqidah
Allah mentakdirkan ciptaan-Nya dengan ketetapan-Nya, namun manusia dipersilahkan berikhtiar dengan cara yang masuk akal.

MINUM AIR KELAPA MUDA
Dengan meminum air kelapa muda, dipercaya bahwa janin akan terlahir menjadi bayi yang berkulit putih bersih.
Fakta :
a. Secara Medis-Biologis
Memang ada penelitian laboratorium mengenai kandungan air kelapa yang menunjukkan bahwa air kelapa mengandung banyak senyawa bermanfaat bagi tubuh, terutama antitoksin. Namun tidak mengandung pemutih kulit bayi. Warna kulit bayi ditentukan oleh gen ayah dan ibunya.
b. Secara Aqidah
Apakah Anda akan berargumen bahwa cara ini adalah ikhtiar perbaikan keturunan? Jelas tidak, karena secara medis dan biologis sudah dibantah dan secara pengalaman pun tidak terbukti. Kulit putih bukanlah kriteria keturunan yang baik.

MINUM ES
Minum es atau minuman dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta secara Medis-Biologis
Sebenarnya yang menyebabkan bayi besar (kegemukan) adalah gula. Jadi jika minum es, bukan karena dinginnya es yang menyebabkan besarnya janin, tetapi karena gula dalam sirupnya.

AIR REBUSAN KACANG HIJAU
Masyarakat banyak yang percaya bahwa dengan meminum air sisa rebusan kacang hijau, diyakini rambut bayi akan menjadi tebal.
Fakta :
a. Secara Medis-Biologis
Sama sekali tidak terbukti. Rambut terbentuk atas senyawa protein. Air rebusan kacang hijau tidak berprotein, dan kalaupun ada jauh lebih rendah dari telur, daging, ikan dan sebagainya. Atau kalau mau mendapat protein dari kacang hijau maka biji kacangnya yang mengandung protein, bukan air rebusannya.
b. Secara Aqidah
Tebal tipis rambut bayi ditentukan oleh faktor keturunan (genetika) orang tuanya. Genetika berarti takdir Allah, manusia hanya berikhtiar menjaganya.

DILARANG MAKAN NANAS
Nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan gugur.
Fakta secara Medis-Biologos
Getah nanas muda mengandung senyawa yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan, misalnya selai, manisan dan koktail. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
Bila Anda ingin berhati-hati dan percaya nanas berbahaya, sebaiknya dihindari saja. Namun bila Anda adalah penggemar nanas, tetaplah berpikir rasional. Pilihlah nanas yang sudah masak dan bersihkan getahnya, atau nanas yang telah disimpan lama atau nanas olahan.

MINUM MINYAK KELAPA
Dengan meminum minyak kelapa masyarakat percaya proses persalinan akan berjalan lancar karena liang tempat keluarnya janin menjadi licin.
Fakta :
a. Secara Medis-Biologis
Minyak kelapa jika ditelan maka alirannya akan masuk ke dalam lambung, berlanjut ke usus halus dan akhirnya bercampur dengan kotoran hingga keluar melalui anus. Jadi tidak ada hubungannya dengan rahim dan jalan keluarnya janin. Justru makanan berminyak dapat membuat usus halus bekerja berat sehingga memperlambat pencernaan.
b. Secara Aqidah
Banyak juga yang meyakini bahwa minum minyak kelapa ini sebagai bagian dari ritual. Ini yang harus dihindari.

LARANGAN MEMBUNUH BINATANG
Ibu hamil dan suaminya dilarang menyakiti atau membunuh binatang karena akan menyebabkan bayinya cacat atau gugur sesuai perlakuan yang ditimpakan kepada binatang tersebut.
Fakta :
a. Secara Medis-Biologis
Cacat janin disebabkan oleh kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit, gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena psikologis (misalnya shock, stres, pingsan).
b. Secara Aqidah
Kepercayaan ini termasuk tahayul karena secara ilmiah tidak berhubungan, secara akal tidak logis dan secara aqidah tidak diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tahayul adalah salah satu penyakit aqidah yang menyebabkan manusia kurang yakin akan kekuasaan Allah.
Menggangu, menyakiti atau membunuh binatang memang tidak diperbolehkan menurut agama kecuali ada alasan yang haq. Binatang boleh dibunuh (bukan disiksa) untuk alasan penyembelihan. Binatang buas/berbisa boleh dibunuh untuk alasan keamanan dan binatang pembawa penyakit boleh dibunuh untuk alasan kesehatan.

DILARANG MENJAHIT
Di beberapa tempat masyarakat percaya bahwa ibu hamil dan suaminya dilarang melakukan aktivitas jahit menjahit karena ini dapat mengakibatkan janin terlilit tali pusar atau bibirnya sumbing.
Fakta :
a. Secara Medis-Biologis
Cacat fisik secara medis tidak ada hubungannya dengan kepercayaan ini. Lilitan tali pusar dan posisi janin berhubungan dengan terapi fisik. Bukan hanya menjahit, semua aktivitas yang dilakukan dengan berdiam cukup lama tidak baik bagi ibu hamil.
b. Secara Aqidah
Ini juga merupakan tahayul yang tidak boleh dipercayai.

MENYELIPKAN GUNTING KECIL DAN PISAU DI PAKAIAN DALAM
Hal tersebut dipercaya untuk menjaga janin dari gangguan roh jahat, kuntilanak, jin dan sebagainya. Perilaku ini dilakukan sampai si bayi lahir.
Fakta secara Aqidah :
Gunting dan pisau kecil tidak ditakuti oleh bangsa jin. Mereka takut dengan ayat-ayat ruqyah yang dibacakan oleh orang dengan suara jelas dan percaya diri. Sering-seringlah membaca ayat Al Qur'an atau ayat ruqyah. Jika malas atau tidak sempat, dapat dilakukan dengan membiasakan menyetel kaset murottal atau kaset khusus ruqyah.

MEMBAWA BAWANG PUTIH KETIKA KELUAR RUMAH
Ibu hamil dan menyusui harus membawa senjata bawang putih setiap kali keluar rumah agar kuntilanak dan sejenisnya tidak mengganggu janin.
Fakta:
a. Secara Psikologis
Hal tersebut dimungkinkan hanya karena psikologi ibu hamil yang lebih sensitif sehingga lebih penakut daripada sebelumnya.
b. Secara Aqidah
Jika maksud membawa bawang putih adalah agar kuntilanak tidak mengganggu, maka ini termasuk perbuatan syirik karena telah menuruti kemauan mereka. Satu-satunya cara terbaik adalah dengan ruqyah dan doa.

TIDAK BOLEH KELUAR MALAM
Ada kepercayaan bahwa ibu hamil tidak boleh keluar malam karena banyak roh jahat yang akan mengganggu janin.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan bepergian.
b. Secara Medis-Biologis
Sebaiknya ibu hamil menghindari keluar malam terlalu lama, apalagi larut malam. Kondisi ibu dan janin bisa terancam karena udara malam kurang bersahabat disebabkan banyak mengendapkan karbon dioksida (CO2).
c. Secara Aqidah
Jika tidak sangat penting, perempuan tidak dibenarkan keluar sendirian, apalagi malam hari tanpa ijin suaminya. Tetapi tidak ada hubungannya dengan janin. Jika tujuannya untuk berobat, berdakwah, studi dan sebagainya mungkin masih bisa diterima asalkan tidak larut malam. Untuk tujuan selain itu sebaiknya dihindari.

RUMPUT FATIMAH
Diyakini bahwa rumput Fatimah memiliki kaitan dengan jejak sejarah puteri Rasulullah Fatimah az Zahra: barang siapa meminum sari rumput padang pasir ini maka kelahirannya akan lancar.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Meminum ekstrak rumput Fatimah akan menambah sugesti jika memang sudah terlanjur percaya.
b. Secara Medis-Biologis
Belum ada bukti ilmiah yang dapat dipercaya akan khasiat rumput ini. Beberapa penganjur (penjual) yang menyarankan rumput ini hanya berbekal 'katanya'.
c. Secara Aqidah
Rasulullah tidak pernah menganjurkan penggunaan rumput Fatimah. Berbeda dengan anjuran penggunaan habbatus sauda (jintan hitam) dan madu yang memang ada dalam hadits.

MENIUP UBUN-UBUN
Ketika ibu hamil mengejan, suami atau ibunya disarankan meniup ubun-ubunnya dengan sekuat tenaga agar tenaganya bertambah dan bayinya keluar dengan lancar.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Tenaga mengejan ibu hamil untuk mengeluarkan bayi tergantung pada spirit dan kecukupan asupan energinya. Untuk menyiapkan spirit ini, bantuan suami dan orang tua sangat penting, contohnya dengan meniup ubun-ubun ini.
b. Secara Medis-Biologis
Kecukupan energi berasal dari makanan bergizi yang terukur dengan tepat. Selain itu juga ditentukan oleh pengaturan nafas dan posisi serta teknik mengejan yang efektif sehingga bayi mudah keluar. Meniup ubun-ubun saat mengejan tidak ada manfaatnya sama sekali.
c. Secara Aqidah
Meniup ubun-ubun hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak beriman dan tidak berilmu. Sebab orang yang beriman akan melakukannya dengan memanjatkan doa dan membisikkan kata-kata penyemangat.

JANGAN MAKAN IKAN
Banyak yang percaya bahwa ibu hamil tidak boleh terlalu banyak makan ikan sebab kelak ketika melahirkan bayinya dan darah nifas akan bau amis.
Fakta :
a. Secara Medis-Biologis
Bau amis ikan tidak akan sampai pada ketuban dan mencemari bau bayi. Kuat atau tidaknya bau amis dipengaruhi oleh: banyak sedikitnya darah yang keluar, kadar kotoran darah (darah berkuman/darah orang sakit), banyak sedikitnya luka sobekan dan sikap yang kurang menjaga kebersihan. Sedangkan ikan justru banyak mengandung protein yang sangat baik bagi penyembuhan luka. Ikan juga merupakan sumber yodium alami yang penting untuk pembentukan simpul-simpul syaraf janin.
b. Secara Aqidah
Mengharamkan makanan yang halal dan menghalalkan makanan yang haram adalah perilaku kaum Yahudi yang dibenci Allah. Dan yang jelas, Allah menghalalkan ikan.

MENARUH SURAT YASIN DI BAWAH BANTAL ATAU TEMPAT TIDUR BAYI
Hal tersebut diyakini agar bayi terhindar dari berbagai marabahaya.
Fakta :
a. Secara Psikologi
Cara ini sebenarnya hanya faktor sugesti saja.
b. Secara Aqidah
Yang tidak disukai jin dan membuatnya takut bukan buku kecil surat Yasin, melainkan bacaan Yasin yang dikeraskan dan dibaca dengan sungguh-sungguh. Kepercayaan terhadap kesaktian atau kekuatan surat-surat tertentu, apalagi bendanya, tidak dibenarkan secara aqidah dan tidak membawa manfaat secara amaliah.

GANTI NAMA
Dipercaya bahwa bobot nama yang terlalu berat akan menyebabkan bayi tidak kuat menanggung beban sehingga bayi sakit-sakitan, cengeng atau rewel. Oleh karena itu namanya harus diganti.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Penggantian nama secara psikologis tidak berdampak apa-apa bagi si bayi, tetapi jika usia anak sudah mampu berpikir dimungkinkan dapat merubah karakternya, jika disertai dengan bimbingan orang tua.
b. Secara Medis-Biologis
Nama secara medis-biologis tidak ada hubungannya. Bayi sakit-sakitan atau rewel disebabkan oleh imunitas yang kurang, pertumbuhan sebagian organnya, kondisi kesehatannya yang tidak baik, lingkungan yang tidak nyaman atau perlakuan orang tua/pengasuh yang salah.
c. Secara Aqidah
Nama adalah jati diri, doa dan harapan ketika dewasa nanti. Tidak ada 'bobot' tersembunyi dalam nama yang menyebabkan bayi tidak kuat menyangga. Yang ada adalah arti nama yang baik dan yang buruk.
Meyakini nama sebagai penyebab penyakit dan nama pengganti sebagai penyembuhnya adalah dekat dengan penyekutuan Allah sebab tidak ada hubungan sebab akibatnya antara nama dengan penyakit.

MENGOLESKAN AIR EMBUN
Dengan mengoleskan air embun di lutut bayi setiap pagi maka ia akan cepat bisa berjalan.
Fakta secara Medis-Biologis
Bayi bisa berjalan bila tulang dan otot-otot betis dan pahanya telah tumbuh kuat. Kekuatan ini ditentukan oleh faktor genetika dan nutrisi. Faktor nutrisi yang terpenting adalah kalsium, energi dan protein. Air embun jelas tidak mengandung unsur tersebut.

MEMILIKI PUSARAN RAMBUT DUA
Jika bayi memiliki dua pusaran rambut maka orang-orang akan waspada karena dipastikan anak ini akan tumbuh menjadi anak nakal.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Jangan mencap (labelling) anak nakal hanya karena memiliki dua pusaran rambut karena ia nanti dapat mengalami perubahan mental. Ia merasa divonis hidupnya sehingga jika ia kuat ia akan menyerang mewujudkan labelling itu. Sebab jika ia penurut, label nakal itu tak akan hilang karena pusaran di kepalanya akan tetap ada. Jika ia tidak kuat maka ia akan minder, merasa rendah diri dan cengeng karena merasa dituduh, dipojokkan dan kurang berguna.
b. Secara Medis-Biologis
Pusaran rambut adalah titik tengah persebaran dan pertumbuhan rambut. Berapapun jumlah pusaran, tidak ada hubungannya dengan otak dan syarafnya.
c. Secara Aqidah
Allah tidak pernah mentakdirkan perilaku dengan petunjuk melalui rambut. Semua anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Orang tuanyalah yang menjadikannya Islam, Nasrani, Yahudi atau Majusi. Jadi anak nakal menurut Islam adalah hasil dari didikan orang tuanya.

MEREBUS BATU
Ketika anak-anak rewel, cara mengatasinya adalah dengan merebus batu.
Fakta :
a. Secara Psikologis
Merebus sesuatu, terutama bagi kelarga miskin, adalah harapan adanya makanan. Dengan merebus batu, anak mengira dalam panci itu adalah makanan kemudian ia gembira dan tenang hatinya.
b. Secara Medis-Biologis
Anak atau bayi rewel biasanya disebabkan oleh ketidaknyamanan atau penyakit. Semua gangguan itu dapat diobati tanpa harus merebus batu.
c. Secara Aqidah
Mungkin saja bayi rewel karena ada jin yang mengganggu atau suasana batin ibunya yang sedang tidak enak. Untuk mengatasi gangguan jin sebaiknya bayi diruqyah.

IBU HAMIL DILARANG MENYUSUI
Ada pendapat bahwa ibu hamil dilarang menyusui karena janin dalam kandungannya tidak dapat tumbuh normal karena nutrisi juga terbagi untuk ASI bagi kakaknya. Ada juga yang berpendapat bahwa si kakak akan tumbuh tidak normal karena ASI ibu hamil mengandung racun atau hormon.
Fakta :
a. Secara Medis-Biologis
Seorang bayi tidak boleh berhenti minum ASI sebelum usia dua tahun. Pengganti ASI tidak mengandung nutrisi lengkap sebagaimana ASI.
Sari makanan ibu yang masuk ke payudara dan menjadi ASI berbeda dengan saluran ke rahim untuk makanan si janin. Oleh sebab itu si janin dalam rahim tidak akan berebut dengan kakaknya yang mengisap ASI. Selain itu, komposisi ASI selalu stabil tidak pernah berubah meskipun si ibu sedang hamil sehingga tidak akan beracun atau mengandung hormon berbahaya.
Tetapi ada perkecualian, jika kesehatan si ibu mengkhawatirkan sebaiknya pemberian ASI dihentikan.
b. Secara Aqidah
Penyusuan dilakukan oleh ibu kepada bayinya sampai usia dua tahun. Ini adalah perintah Allah dan rasul-Nya bagi ibu yang normal dan sehat. Tak ada hadits yang melarang menyusui bagi

Wednesday, December 19, 2012

PENGGOLONGAN OBAT

,
Menurut pengertian umum,obat dapat didefinisikan sebagai bahan yang menyebabkan perubahan dalam fungsi biologis melalui proses kimia.
Sedangkan definisi yang lengkap, obat adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan pengobatan, peredaan, pencegahan atau diagnosa suatu penyakit, kelainan fisik atau gejala-gejalanya pada manusia atau hewan; atau dalam pemulihan, perbaikan atau pengubahan fungsi organik pada manusia atau hewan.
 Obat dapat merupakan bahan yang disintesis di dalam tubuh (misalnya : hormon, vitamin D) atau merupakan merupakan bahan-bahan kimia yang tidak disintesis di dalam tubuh.
Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa penggolongan obat yang lain, dimana penggolongan obat itu dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi.
Berdasarkan undang-undang obat digolongkan dalam :

1. OBAT BEBAS
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter (disebut obat OTC = Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.

    1.1. Obat bebas
Ini merupakan tanda obat yang paling "aman" .
Obat bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan. Misalnya : vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, )
1.2. Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W). yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :
P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
Memang, dalam keadaaan dan batas-batas tertentu; sakit yang ringan masih dibenarkan untuk melakukan pengobatan sendiri, yang tentunya juga obat yang dipergunakan adalah golongan obat bebas dan bebas terbatas yang dengan mudah diperoleh masyarakat. Namun apabila kondisi penyakit semakin serius sebaiknya memeriksakan ke dokter. Dianjurkan untuk tidak sekali-kalipun melakukan uji coba obat sendiri terhadap obat - obat yang seharusnya diperoleh dengan mempergunakan resep dokter.

Apabila menggunakan obat-obatan yang dengan mudah diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau yang dikenal dengan Golongan Obat Bebas dan Golongan Obat Bebas Terbatas, selain meyakini bahwa obat tersebut telah memiliki izin beredar dengan pencantuman nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Departemen Kesehatan, terdapat hal- hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: Kondisi obat apakah masih baik atau sudak rusak, Perhatikan tanggal kadaluarsa (masa berlaku) obat, membaca dan mengikuti keterangan atau informasi yang tercantum pada kemasan obat atau pada brosur / selebaran yang menyertai obat yang berisi tentang Indikasi (merupakan petunjuk kegunaan obat dalam pengobatan),
kontra-indikasi (yaitu petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan), efek samping (yaitu efek yang timbul, yang bukan efek yang diinginkan), dosis obat (takaran pemakaian obat), cara penyimpanan obat, dan informasi tentang interaksi obat dengan obat lain yang digunakan dan dengan makanan yang dimakan.

2. OBAT KERAS
Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter,memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik (tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya), serta obat-obatan yang mengandung hormon (obat kencing manis, obat penenang, dan lain-lain)
Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan.

3. PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA
Obat-obat ini sama dengan narkoba yang kita kenal dapat menimbulkan ketagihan dengan segala konsekuensi yang sudah kita tahu.

Karena itu, obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampai pemakaiannya diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan hanya boleh diserahakan oleh apotek atas resep dokter. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan pemakaiannya pada pemerintah.

3.1.PSIKOTROPIKA
Psikotropika adalah Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.
Jenis –jenis yang termasuk psikotropika:
a. Ecstasy
b. Sabu-sabu
c. Diazepam

3.2. NARKOTIKA
Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia.
Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.
Macam-macam narkotika:
a.    Opiod (Opiat)
Bahan-bahan opioida yang sering disalahgunakan :
    • Morfin
    • Heroin (putaw)
    • Codein
    • Demerol (pethidina)
    • Methadone
b. Kokain
c.    Cannabis (ganja)

Macam-Macam Obat dan Tujuan Penggunaannya

,

Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri. Ada zat yang tidak stabil jika berada dalam sediaan tablet sehingga harus dalam bentuk kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut dalam usus bukan dalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang diinginkan. Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu diperhatikan benar etiket obat yanbg dibuat. Misalnya tablet dengan kaplet itu berbeda, atau tablet yang harus dikunyah dulu (seperti obat maag golongan antasida), seharusnyalah etiket obat memuat instruksi yang singkat namun benar dan jelas. Jangan sampai pasien menjadi bingung dengan petunjuk etiket obat. Oleh karena itu penting sekali bagi kita semua untuk mengetahui bentuk sediaan obat.

1.Pulvis (serbuk)
   Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.

2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum.Contohnya adalah puyer.

3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
    a.  Tablet sublingual
        dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah lidah.

    b. Tablet bukal
           Digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi

    c. tablet Effervescent
           Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab. Pada etiket tertulis "tidak untuk langsung ditelan"
    d. Tablet kunyah
        Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.

4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

5. Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. keuntungan/tujuan sediaan kapsul adalah :
    a. menutupi bau dan rasa yang tidak enak
    b. menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari
    c. Lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan)
    d. Dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar.
    e. Mudah ditelan

6. Kaplet (kapsul tablet)
Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.

7. Larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).

8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma),suspensi topikal (penggunaan pada kulit) suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),suspensi optalmik,suspensi sirup kering.

9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.

10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.

11. Ekstrak (extractum)
Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa nabati atau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.


12. Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.

13. Imunoserum (immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan mengikut kuman/virus/antigen.

14. Salep (unguenta)
Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok.

15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan pengobatan adalah :
    a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi karena hemoroid.
    b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk anti muntah,kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.

16. Obat tetes (guttae)
Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan farmakope indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata).

17. Injeksi (injectiones)
Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir. Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

TERAPI HIPERTENSI

,
Terapi Farmakologi
    •    Pemilihan obat tergantung pada derajat meningkatnya tekanan darah dan keberadaan compelling indication
    •    Kebanyakan penderita hipertensi tipe 1 sebaiknya terapi diawali dengan diuretic thiazid. Penderita hipertensi tipe 2 pada umumnya diberikan terapi kombinasi, salah satu obatnya diuretic thiazid kecuali terdapat kontraindikasi
    •    Diuretik, β blocker, ACE inhibitor, Angiotensin II Receptor Blocker (ARB ), dan Calcium Channel Blocker merupakan agen primer berdasarkanVada data kerusakan organ target atau morbiditas dan kematian kardiovaskuler.
    •    α Bloker, α2 agonis sentral, inhibitor adrenergic, dan vasodilator marupakan alternative yang dapat digunakan penderita setelah mendapatkan obat pilihan pertama.


Golongan Obat Antihipertensi:

1.    DIURETIK
Thiazide
Diuretik hemat kalium
Antagonis aldosteron
 Sediaan yang beredar : bendrofluazide, klortalidon, HCT, indapamid, metolazon, xipamid, furosemid, bumetonid, torasemid, amilorid HCl, spironolakton, manitol

2.    INHIBITOR ACE
Dosis awal inhibitor ACE sebaiknya dosis rendah kemudian ditambahkan perlahan.

Hipotensi akut dapat terjadi pada onset terapi inhibitor ACE terutama pada penderita yang kekurangan natrium atau volum, gagal jantung, orang lanjut usia, penggunaan bersama dengan vasodilator atau diuretic.

Dosis 1 kali sehari kecuali captopril ( 2-3 kali sehari )

ES : neutropenia dan agranulosit, proteinurea, glomerulonefritis, dan gagal ginjal akut. Persistensi batuk kering terjadi lebih dari 20%

Kontraindikasi pada ibu hamil menimbulkan masalah neonatal, termasuk gagal ginjal dan kematian pada janin

Sediaan beredar : captopril, Benazepril, delapril, analapril maleat, fosinopril, lisinopril, perindopril, kuinapril, ramipril, silazapril


3.    PenghAMBAT Resptor Angiotensin II ( ARB )
Tidak seperti inhibitor ACE, ARB tidak mencegah pemecahan bradikinin. Hal ini tidak memberikan efek samping batuk.

Tidak boleh digunakan pada ibu hamil

Sediaan beredar : Losartan, Valsartan

4.    Β bloker
Meskipun perbedaan farmakodinamik dan farmakokinetik penting diantara variasi β bloker, tidak ada perbedaan efikasi klinik hipertensi

Atenolol, betaxolol, bisoprolol, dan metoprolol
Acebutolol, carteolol, penbutolol, pindolol, propanolol

ES  : bradikardi, ketidaknormalan konduksi atrioventrikular (AV), gagal jantung akut.

Penghentian terapi yang cepat dapat menyebabkan angina tidak stabil, infark miokardial

5.    Penghambat saluran kalsium ( CCB )
Verapamil
Diltiazem
Nifedipin

6.    Penghambat reseptor α1
Prasozin, terasozin, doxazosin

7.    Antagonis α2 – pusat
Klonidin
Metildopa


Compelling Indication
1.    Gagal Jantung
Diuretik merupakan salah satu terapi tahap I (memperbaiki gejala udem dengan diuresis)
Inhibitor ACE pilihan obat utama
Terapi β bloker dapat digunakan untuk penyakit dengan komplikasi gagal jantung sistolik
2.    Infark Postmycordial
Β bloker menurunkan stimulasi adrenergic Jantung dan mengurangi resiko infark miokardial atau kematian jantung yang mendadak
ACE inhibitor meningkatkan fungsi jantung
3.    Resiko tinggi penyakit koroner
Β bloker merupakan teraPI tahap I
CCB (terutama nondihidropiridin verapamil dan diltiazem ) menurunkan TD dan mengurangi kebutuhan oksigen miokardial. Dapat menstimulasi jantung, sebaiknya sebagai terapi tahap II atau III
4.    Diabetes Militus
Tekanan darah yang diharapkan adalah kurang dari 130/80 mmHg
Penderita DM dan hipertensi seharusnya mendapatkan pengobatan yang mengandung inhibitor ACE atau ARB
5.    Penyakit ginjal kronik
Inhibitor ACE dan ARB menurunkan tekanan darah dan juga mengurangi tekanan intraglomerular yang lebih lanjut menurunkan fungsi ginjal
Diuretic dan β bloker/CCb sering kali dibutuhkan
6.    Pencegahan stroke berulang
Kombinasi inhibitor ACE dan diuretic thiazide mengurangi kejadian stroke berulang atau serangan iskemia transient

Hipertensi

,
Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya tekanan arteri yang persisten.
Penderita dengan Tekana Darah Sistolik  ( TDS ) ≥140 mm Hg Tekanan Darah Diastolik ( TDD ) < 90 mm Hg dan mengalami hipertensi sistolik terisolasi.
Ktisis hipertensi ( TD > 180/120 mm Hg ) dapat dikategorikan sebagai hipertensi darurat ( meningkatnya tekanan darah akut atau disertai kerusakan organ ) tau hipertensi gawat ( beberapa tekanan darah meningkat tidak akut ).

Klasifikasi Tekanan Darah Orang Dewasa

Klasifikasi                     Sistolik (mm Hg)                 Diastolik (mm Hg)
Normal                               < 120                                      < 80
Prehipertensi                    120 – 139                                80 – 89
Tahap 1 hipertensi            140 – 159                                90 – 99
Tahap 2 hipertensi               ≥ 160                                    ≥ 100

EFEK OBAT

,

Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan, atau mencegah penyakit berikut gejalanya. Ada berbagai macam efek obat, antara lain :

1. Efek yang diinginkan = Efek terapeutik, obat memang dapat menyembuhkan, tetapi tidak semua obat betul-betul menyembuhkan penyakit, banyak diantaranya hanya meniadakan atau meringankan gejalanya. Karena itu dapat dibedakan tiga jenis pengoatan, yaitu :
    •    terapi kausal : disini obat bekerja dengan cara meniadakan penyebab penyakit, misalnya pemusnahan kuman, virus atau parasit.
    •    terapi simptomatis : hanya gejala penyakit yang diobati dan diringankan, penyebabnya yang lebih mendalam tidak dipengaruhi, misalnya kerusakan pada suatu organ atau saraf.
    •    terapi subsitusi : disini obat berfungsi menggantikan zat yang lazimnya dibuat oleh organ yang sakit. Misalnya insulin pada diabetes, karena produksinya oleh pankreas kurang atau terhenti.

2. Efek yang tidak diinginkan,
    •    Efek samping : adalah segala sesuatu khasiat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis yang dianjurkan, misalnya rasa mual pada penggunaan digoksin, rasa kantuk pada penggunaan CTM.
    •    Idiosinkrasi : peristiwa dimana suatu obat memberikan efek yang secara kualitatif berlainan dari efek normalnya. Umumnya hal ini disebabkan oleh kelainan genetis pada pasien bersangkutan.
    •    Alergi : reaksi antara obat dengan tubuh yang membentuk antibodi sehingga seseorang menjadi hipersensitifitas terhadap obat tersebut.
    •    Fotosensitasi : adalah kepekaan berlebihan terhadap cahaya akibat penggunaan obat, terutama secara lokal.

3. Efek Toksis = racun, setiap obat dalam dosis tinggi dapat mengakibatkan efek toksis. Pada umumnya reaksi toksis berhubungan langsung dengan tingginya dosis: bila dosis diturunkan, efek toksis dapat dikurangi.

TERAPI DAN PENGOBATAN ANEMIA

,

Tujuan utama pengobatan terhadap pasien anemia adalah untuk mengurangi tanda-tanda dan gejala, memperbaiki etiologi yang mendasarinya ( mis. Mengembalikan substrat yang dibutuhkan untuk produksi sel darah merah ), dan mencegah kambuhnya anemia.

ANEMIA DEFISIENSI BESI
    •    Dikarakterisasi dengan rasa tidak enak pada lidah, penurunan aliran saliva, pagophagia ( COMPULSIVE EATING OF ICE )
    •    Terapi besi secara oral dengan garam besi ferrous yang larut, bukan salut dan bukan lepas lambat atau bertahap, direkomendasikan pada dosis harian 200 mg elemen besi dalam dua atau tiga dosis terbagi.
    •    Makanan memiliki peran signifikan, besi diabsorbsin dengan baik dari daging, ikan, dan unggas.
    •    Besi parenteral dapat diperlukan untuk pasien dengan malabsorbsi besi, intoleransi terhadap terapi besi secara oral, atau tidak patuh terhadap terapi.
    •    Produk besi oral
        1.    Ferro sulfat
        2.    Ferro glukonat
        3.    Ferro fumarat
        4.    Kompleks besi polisakarida
        5.    Besi karbonat
        6.    Besi dekstran
        7.    besi sukrosa
        8.    Epoetin alfa
    •    Besi terutama diabsorbsi dari duodenum dan jejunum. Garam ferro diabsorbsi 3 kali lebih cepat disbanding bentuk ferri.
    •    Makanan dapat menurunkan absorbs besi setidaknya sebesar 50%
    •    Besi ditransportasikan melalui darah darah dan terikat padtransferrin
    •    Pada pria sehat kehilangan besi dari urin, keringat, dan sel mukosa intestinal sekitar         0,5 – 1 mg.
    •    Pada wanita menstruasi kehilangan normal harian sekitar 1 – 2 mg

Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat dikarakterisasi dengan kulit pucat, ikterus, dan atropi mukosa gastric.
Anemia vitamin B12 dibedakan dari abnormalitas neuropsychiatric ( mis. Mati rasa dan parestesia), yang tidak terdapat pada pasien dengan enemia defisiensi folat.


ANEMIA DEFISIENSI VITAMIN B12
    •    Suplemen vitamin B12 oral sama efektifnya dengan parenteral meskipun pada beberapa pasien dengan anemia pernisiosa karena jalur absorbs vitamin B12 alternatif tidak dipengaruhi factor intrinsic.
    •    Sianokobalamin  oral diawali dengan 1 hingga 2 mg setiap hari selama 1 hingga 2 minggu, dilanjutkan dengan 1 mg setiap hari
    •    Vitamin B12 penting untuk pertumbuhan, reproduksi sel, hematopoiesis, dan sintesis nucleoprotein dan myelin
    •    Vitamin B12 berperan dalam pembentukan sel darah merah melalui aktivasi koenzim asam folat
    •    Absorbs vitamin B12 tergantung pada adanya factor intrinsic dan kalsium yang cukup


ANEMIA DEFISIENSI FOLAT
    •    Folat oral 1 mg setiap hari selama 4 bulan biasanya mencukupi, kecuali etiologinya tidak dapat diperbaiki.
    •    Jika terdapat malabsorbsi dosis harian harus ditingkatkan menjadi 5 mg
    •    Asam folat terdapat di plasma sekitar 15 – 30 menit setelah pemberian secara oral, kadar puncaknya dicapai dalam 1 jam.
    •    Setelah pemberian secara IV asam folat secara cepat dibersihkan dari plasma.
    •    Sebagian besar produk metabolitnya muncul di urin setelah 6 jam, ekskresi lengkap dicapai dalam 24 jam.

ANEMIA

,
Anemia merupakan sekelompok gangguan yang dikarakterisasi dengan penurunan hemoglobin atau sel darah merah ( SDM ), berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah.

KLASIFIKASI ANEMIA
I.    Morfologi
•    Anemia makrositik
    1.    Defisiensi vitamin B12
    2.    Anemia defisiensi asam folat
•    Anemia mirositik,hipokromik
    1.    Anemia defisiensi besi
    2.    Anomali genetic

Sickle cell anemia
Thalasemia
Hemoglobinopati lainnya (hemoglobin abnormal)
•    Anemia normosiTIK
    1.    Kehilangan darah
    2.    Hemolisis
    3.    Kegagalan sunsum tulang
    4.    Anemia penyakit krronis
    5.    Gagal ginjal
    6.    Kelainan endokrin
    7.    Anemia mieloplastik

II.    Etiologi
•    Defisiensi
    1.    Besi
    2.    Vitamin B12
    3.    Piridoksin
•    Pusat, disebabkan gangguan fungsi sunsum tulang
    1.    Anemia penyakit kronis
    2.    Anemia pada lansia
    3.    Kanker sunsum tulang

III.    Patofisiologi
•    Kehilangan darah berlebihan
    1.    Pendarahan
    2.    Trauma
    3.    Tukak lambung
    4.    Infeksi lambung
    5.    Hemorrhoid
•    Pendarahan kronis
    1.    Pendarahan vagina
    2.    Peptic ulcer
    3.    Parasit intestinal
    4.    Aspirin dan AINS lainnya
•    Destruksi sel darah merah berlebihan
    1.    Factor ekstrakorpuskular ( di luar sel)
    2.    Antibody SDM
    3.    Obat-obatan
    4.    Trauma fisik terhadap SDM ( katup artificial )
    5.    Sequestrasi berlebihan pada limpa
•    Faktor intrakorpuskular
    1.    Hereditas
    2.    Kelainan sintesis hemoglobin
•    Produksi SDM dewasa tidak cukup
    1.    Defisiensi nutrient ( B12, asam folat, besi, protein )
    2.    Defisiensi eritoblast
        -    Anemia aplastik
        -    Eritoblastopenia terisolasi
        -    Antagonis asam folat
        -    Antibody
    3.    Kondisi infiltrasi sunsum tulang
        -    Limfoma
        -    Leukemia
        -    Mielofibrosis
        -    Karsinoma
    4.    Abnormalitas endokrin
        -    Hipotiroid
        -    Insufisiensi adrenal
        -    Insufisiensi pituitary
    5.    Penyakit ginjal kronis
    6.    Penyakit inflamasi kronis
        -    Granulomatous disease
        -    Collagen vascular disease
    7.    Penyakit hati

GANGGUAN SISTEM SYARAF(EPILEPSI)

,
Epilepsi menyatakan suatu serangan berulang secara periodic dengan atau tanpa kejang
Serangan tersebut disebabkan oleh kelebihan muatan neuron kortikal dan ditandai dengan perubahan aktivitas listrik seperti yang diukur dengan elektro-ensefalogrram ( EEG ).
Kejang menyatakan keparahan kontraksi otot polos yang tidak terkendali.
Gejala kejang yang spesifik akan tergantung pada macam kejangnya. Jenis kejang dapat bervariasi antara pasien, namun cenderung serupa pada satu individu yang sama.
Kejang komplek parsial dikaitkan dengan perubahan kesadaran
Ketiadaan kejang dapat tampak relative ringan, dengan periode perubahan kesadaran hanya sangat singkat ( detik ).

KLASIFIKASI INTERNASIONAL TENTANG KEJANG EPILEPSI
I.    Kejang parsial ( awal serangan kejang terjadi secara local )
A.    Sederhana ( tanpa gangguan kesadaran )
    1.    Disertai gejala motor
    2.    Disertai gejala sensori khusus atau somatosensori
    3.    Disertai gejala kejiwaan
B.    Kompleks ( disertai gangguan kesadaran )
    1.    Mula kejang parsial sederhana dikuti dengan gangguan kesadarn dengan atu tanpa gerakan otomatis
    2.    Gangguan kesadaran pada mula kejang dengan atau tanpa gerakan otomatis
C.    Umum sekunder ( mula kejang parsial berubah menjadi kejang tonik-klonik umum )

II.    Kejang umum ( simetris bilateral dan tanpa mula kejang local )
A.    Absen
B.    Myoklonik
C.    Klonik
D.    Tonik
E.    Tonik-klonik
F.    Atonik
G.    Spasme infantile

III.    Kejang yang tidak dapat diklasifikasi
IV.    Status epileptikus

FUNGSI VITAMIN DAN MINERAL

,
Vitamin A :
Mencegah gangguan mata
Antioksidan melindungi sel2 terhadap kanker
Mencegah peny. Kulit
Meningkatkan kekebalan

Vitamin B kompleks :
 Menjaga kesehatan saraf ,kulit, otot, mata,rambut,liver dan otak.
Asam folat sering digunakan pada penderita kanker
Sebagai energi dan memperkuat sistem kekebalan dgn meningkatkan pemfungsian sel-sel darah putih.
Membentuk sel-sel darah merah.

Vitamin C :
 Antioksidan
 Pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
 Meningkatkan kekebalan
 Mencegah kanker
 Bersama vit E meningkatkan penyerapan zat besi.

Vitamin D :
Menyerap dan memanfaatkan fosfor dan kalsium
Pertumbuhan dan perkembangan gigi dan gusi
Melindungi kelemahan otot.

Vitamin E :
Antioksidan untuk mencegah kanker dan penyakit jantung
Meningkatkan kesuburan
Mencegah sel oleh zat-zat radikal bebas
Menjaga kesehatan saraf dan otot
Meningkatkan pembekuan darah secara normal

Vitamin K :
Pembeku darah
Pembentukan dan perbaikan tulang secara benar

Kalsium :
Untuk pembentukan tulang dan gigi.

Zat besi :
Untuk menproduksi haemoglobin,mioglobin dan oksigenasi sel-sel darah merah.
Memproduksi energi dan menjaga sistem kekebalan tubuh
Terlalu banyak konsumsi zat besi menyebabkan gangguan jantung dan kanker.

Selenium :
Antioksidan untuk menghalangi lipid atau lemak
Bila dikombinasikan dengan vit E melindungi pembentukan radikal bebas dan membantu membentuk antibodi
Mencegah pembentukan berbagai tipe tumor ttt.

Sodium :
Menjaga keseimbangan air dan pH darah
Diperlukan bagi fungsi perut,saraf dan otot
vKelebihan sodium menyebabkan edema,penyakit liver,ginjal dan tekanan darah tinggi serta penyakit jantung.

Pemakaian dan Penyimpanan Obat

,
Hal-hal berikut tampaknya terlalu sederhana, namun demikian akan sangat besar manfaatnya apabila pengelola atau pelaksana pelayanan obat di apotek dapat menginformasikannya kepada pasien, seperti : - Adalah sangat berbahaya bila menggunakan obat tanpa resep dokter. Dalam hal dimana terpaksa menggunakan obat tanpa resap dokter, bacalah baik-baik aturan pakai serta indikasi obat yang tertera pada etiket atau label , dan ikutilah aturan tersebut secara teliti. - Bila tidak ada perbaikan selama kurang lebih tiga hari segeralah bawa ke dokter. - Makanlah obat tepat seperti aturan pakai, pada waktu yang tepat, dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Jangan coba-coba menambah atau mengurangi jumlah obat yang diberikan oleh dokter. - Untuk menghindari salah makan, janganlah makan obat di tempat gelap, biasakanlah selalu membaca aturan pakai terlebih dahulu sebelum memakan obat, perhatikan benar-benar kalau ada tanggal kadaluwarsanya , kalau sudah lewat jangan coba menggunakannya ,buanglah segera. - Simpanlah obat di tempat yang kering, sejuk , dan terlindung dari sinar matahari langsung. - Jauhkan dari jangkauan anak . - Jangan simpan obat yang berupa cairan dalam freezer. - Jangan simpan obat di dalam kulkas kecuali dikatakan harus begitu. Misalnya : *vaksin ………………..BCG *suppositoria ……….Anusol *ovula …………………..Albothyl *bacilla *dan lain-lain - Jangan berikan obat dari satu penderita kepada penderita lain walaupun kelihatannya sakit orang lain itu sama dengan penyakit yang diderita oleh seseorang. Ingatlah bahwa obat itu adalah khusus untuk seseorang saja. - Bila ada kelainan pada obat, misalnya warna berubah , walaupun kellihatannya masih baik, janganlah dipakai lagi, atau kalau perlu tanyakan dulu ke apotek. Demikian juga bila obat telah pecah/retak terutama yang bentuk tablet salut gula sebaiknya segera dibuang saja. - Bila seseorang telah terlanjur makan obat terlalu banyak atau over dosis, atau bila seorang anak diperkirakan terlanjur makan obat terlalu banyak tanpa disengaja, terutama untuk obat keras, sebaiknya segera memeriksakannya ke dokter.

Tuesday, December 18, 2012

TERAPI HEPATITIS

,
Terapi Non Farmakologi
Terapi tanpa obat bagi penderita adalah diet yang seimbang, jumlah kalori yang dibutuhkan sesuai dengan tinggi badan, berat badan, dan aktivitas. Pada keadaan tertentu, diperlukan diet rendah protein, banyak makan sayur dan buah serta melakukan aktivitas sesuai kemampuan untuk mencegah sembelit, menjalankan pola hidup yang teratur dan berkonsultasi dengan petugas kesehatan. Tujuan terapi diet pada pasien penderita penyakit hati adalah menghindari kerusakan hati yang permanen; meningkatkan kemampuan regenerasi jaringan hati dengan keluarnya protein yang memadai; memperhatikan simpanan nutrisi dalam tubuh; mengurangi gejala ketidaknyamanan yang diakibatkan penyakit ini; dan pada penderita sirosis hati, mencegah komplikasi asites, varises esofagus dan ensefalopati hepatik yang berlanjut ke komplikasi hepatik hebat. Diet yang seimbang sangatlah penting. Kalori berlebih dalam bentuk karbohidrat dapat menambah disfungsi hati dan menyebabkan penimbunan lemak dalam hati.
Jumlah kalori dari lemak seharusnya tidak lebih dari 30% jumlah kalori secara keseluruhan karena mbahayakan sistem kardiovaskular. Selain diet yang seimbang, terapi tanpa obat ini harus disertai dengan terapi tanpa obat ini harus disertai dengan terapi non farmakologi lainnya seperti segera beristirahat bila merasa lelah dan menghindari minuman beralkohol

Terapi Farmakologi
Terapi tanpa obat tidak menjamin kesembuhan, untuk itu dilakukan cara lain dengan menggunakan obat-obatan. Golongan obat yang digunakan antara lain adalah aminoglikosida, antiamuba, antimalaria, antivirus, diuretik, kolagogum, koletitolitik dan hepatik protektor dan multivitamin dengan mineral.

Aminoglikosida
    Antibiotika digunakan pada kasus abses hati yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Diberikan 3 kali sehari secara teratur selama tujuh hari atau sesuai petunjuk dokter. Antibiotika kombinasi biasanya digunakan untuk mencegah ketidakaktifan obat yang disebabkan oleh enzim yang dihasilkan bakteri

Antiamuba
Antiamuba seperti dehydroemetine, diiodohydroxyquinoline, diloxanide furoate, emetine, etofamide, metronidazole, secnidazole, teclozan, tibroquinol, tinidazole adalah preparat yang digunakan untuk amubiasis. Dengan terapi ini maka risiko terjadinya abses hati karena amuba dapat diminimalkan. 

Antimalaria
Antimalaria, misalnya klorokuin, dapat juga digunakan untuk mengobati amubiasis. Obat ini mencegah perkembangan abses hati yang disebabkan oleh amuba. 

Antivirus
Lamivudine adalah obat antivirus yang efektif untuk penderita hepatitis B. Virus hepatitis B membawa informasi genetik DNA. Obat ini mempengaruhi proses replikasi DNA dan membatasi kemampuan virus hepatitis B berproliferasi. Lamivudine merupakan analog nukleosida deoxycytidine dan bekerja dengan menghambat pembentukan DNA virus hepatitis B. Pengobatan dengan lamivudine akan menghasilkan HBV DNA yang menjadi negatif pada hampir semua pasien yang diobati selama 1 bulan. Lamivudin akan meningkatkan angka serokonversi HBeAg, mempertahankan fungsi hati yang optimal,dan menekan terjadinya proses nekrosis-inflamasi. Lamivudine juga mengurangi kemungkinan terjadinya fibrosis dan sirosis serta dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kanker hati. Profil keamanan lamivudine sangat memuaskan, dimana profil keamanannya sebanding dengan plasebo. Lamivudine diberikan peroral sekali sehari, sehingga memudahkan pasien dalam penggunaannya dan meningkatkan kepatuhan penggunaan obat. Oleh karenanya penggunaan lamivudine adalah rasional untuk terapi pada pasien dengan hepatitis B kronis aktif.
Dalam pengobatan Anti Retroviral (ARV) pada koinfeksi hepatitis C, saat ini tersedia ARV gratis di Indonesia. ARV yang tersedia gratis adalah Duviral (Zidovudine + Lamivudine) dan Neviral (Nevirapine). Sedangkan Efavirenz (Stocrin) tersedia gratis dalam jumlah yang amat terbatas. Didanosine atau Stavudine tidak boleh diminum untuk penderita yang sedang mendapat pengobatan interferon dan Ribavirin, karena beratnya efek samping terhadap gangguan faal hati.
Zidovudine, termasuk Duviral dan Retrovir harus ketat dipantau bila digunakan bersama Ribavirin (untuk pengobatan hepatitis C), karena masing-masing dapat menimbulkan anemia. Anemia dapat diantisipasi dengan pemberian eritropoietin atau tranfusi darah. Neviraldapat mengganggu faal hati. Jadi, kadar hemoglobin dan leukosit serta tes faal hati (SGOT, SGPT, bilirubin, dan lain-lain) harus dipantau ketat.
Menurut tim ahli Amerika (DHHS, April 2005), Nevirapin walaupun dapat menimbulkan gangguan faal hati, boleh digunakan pada penderita dengan koinfeksi hepatitis C, dengan pemantauan yang seksama. Konsensus Paris 2005 menganjurkan pemberian Pegylated Interferon-Ribavirin selama 48 minggu. Koinfeksi dengan hepatitis C memerlukan penatalaksanaan yang lebih khusus dan komprehensif. Jenis kombinasi ARV juga perlu dipantau lebih ketat terhadap gangguan faal hati, anemia dan leukopenia. Peginterferon dan Ribavirin dalam kombinasi dengan Interferon selain bermanfaat mengatasi hepatitis C juga untuk hepatitis D. Ada juga obat-obatan yang merupakan kombinasi imunologi dan antivirus yang tampaknya dapat menekan kadar virus hepatitis C dalam darah secara lebih efektif dari pada terapi ulang dengan interferon saja.
Thymosin alpha 1 adalah suatu imunomodulator yang dapat digunakan pada terapi hepatitis B kronik sebagai monoterapi atau terapi kombinasi dengan interferon. 

Diuretik
Diuretik tertentu, seperti Spironolactone, dapat membantu mengatasi edema yang menyertai sirosis hati, dengan atau tanpa asites. Obat ini tidak boleh diberikan pada pasien dengan gangguan keseimbangan elektrolit atau gangguan ginjal berat karena menyebabkan ekskresi elektrolit. Obat diuretik lain yang digunakan dalam penyakit hati selain spironolakton adalah furosemid yang efektif untuk pasien yang gagal memberikan tanggapan terhadap Spironolactone. Obat lain seperti Thiazide atau Metolazone dapat bermanfaat pada keadaan tertentu.
Kolagogum, kolelitolitik dan hepatic protector.
Golongan ini digunakan untuk melindungi hati dari kerusakan yang lebih berat akibat hepatitis dan kondisi lain. Kolagogum misalnya: calcium penthothenat, phosphatidyl choline, silymarin dan ursodeoxycholic acid dapat digunakan pada kelainan yang disebabkan karena kongesti atau insufisiensi empedu, misalnya konstipasi biliari yang keras, ikterus dan hepatitis ringan, dengan menstimulasi aliran empedu dari hati. Namun demikian, jangan gunakan obat ini pada kasus hepatitis akut atau kelainan hati yang sangat toksis 

Multivitamin dengan mineral
Golongan ini digunakan sebagai terapi penunjang pada pasien hepatitis dan penyakit hati lainnya. Biasanya penyakit hati menimbulkan gejala-gejala seperti lemah, malaise, dan lain-lain, sehingga pasien memerlukan suplemen vitamin dan mineral. Hati memainkan peranan penting dalam beberapa langkah metabolisme vitamin. Vitamin terdiri dari vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (fat-soluble) seperti vitamin A, D, E dan K atau yang larut dalam air (water-soluble) seperti vitamin C dan B-kompleks.
kompleks.
Penyimpanan vitamin B12 biasanya jauh melebihi kebutuhan tubuh; defisiensi jarang terjadi karena penyakit hati atau gagal hati. Tetapi, ketika masukan gizi makanan menurun, biasanya tubuh juga kekurangan tiamin dan folat. Biasanya suplemen oral cukup untuk mengembalikan tiamin dan folat ke level normal.
Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak tidak hanya membutuhkan asupan gizi makanan yang cukup tetapi juga pencernaan yang baik serta penyerapan yang baik oleh tubuh. Oleh sebab itu, produksi bilirubin dalam saluran cerna atau usus dibutuhkan untuk penyerapan vitamin-vitamin ini dengan baik. Bilirubin bekerja sebagai deterjen, memecah-mecah dan melarutkan vitamin-vitamin ini agar mereka dapat diserap tubuh dengan baik. Jika produksi bilirubin buruk, suplemen oral vitamin-vitamin A, D, E, K mungkin tidak akan cukup untuk mengembalikan level vitamin ke level normal. Penggunaan larutan serupa deterjen dari vitamin E cair meningkatkan penyerapan vitamin E pada pasien dengan penyakit hati tahap lanjut. Larutan yang sama juga dapat memperbaiki penyerapan vitamin A, D, dan K jika vitamin K diminum secara bersamaan dengan vitamin E.
Asupan vitamin A dalam jumlah yang cukup, dapat membantu mencegah penumpukan jaringan sel yang mengeras, yang merupakan karakteristik penyakit hati. Tetapi penggunaan vitamin yang larut lemak ini untuk jangka panjang dan dengan dosis berlebihan dapat menyebabkan pembengkakan hati dan penyakit hati.
Vitamin E dapat mencegah kerusakan pada hati dan sirosis, menurut percobaan dengan memberi suplemen vitamin E pada tikus dalam jumlah yang meningkatkankadar vit. E di hati. Tikus-tikus itu kemudian diberi karbon tetraklorida yang bersifat hepatotoksis, untuk melihat apakah suplemen vitamin E yang dilakukan sebelumnya dapat melindungi mereka baik dari kerusakan hati akut atau kronis dan sirosis. Suplemen vitamin E meningkatkan kandungan vitamin dalam tiga bagian hati dan mengurangi kerusakan oksidatif pada sel-sel hati, tetapi tidak memiliki dampak perlindungan apapun pada infiltrasi lemak hati. Sirosis juga tampak dapat dicegah dalam kelompok tikus yang diberi suplemen vitamin E. Tampaknya vitamin E memberi cukup perlindungan terhadap nekrosis akibat karbon tetraklorida dan sirosis, mungkin dengan mengurangi penyebaran proses oksidasi lipid dan mengurangi jangkauan kerusakan oksidatif di hati.
Terapi dengan Vaksin
Interferon merupakan sistem imun alamiah tubuh dan bertugas untuk melawan virus. Obat ini bermanfaat dalam menangani hepatitis B, C dan D. Imunoglobulin hepatitis B dapat membantu mencegah berulangnya hepatitis B setelah transplantasi hati. Interferon adalah glikoprotein yang diproduksi oleh sel-sel tertentu dan T-limfosit selama infeksi virus. Ada 3 tipe interferon manusia, yaitu interferon α, interferon β dan interferon γ; yang sejak tahun 1985 telah diperoleh murni dengan jalan teknik rekombinan DNA. Pada proses ini, sepotong DNA dari leukosit yang mengandung gen interferon, dimasukkan ke dalam plasmid E.coli. Dengan demikian kuman ini mampu memperbanyak DNA tersebut dan mensintesis interferon
Ada juga vaksin HBV orisinil pada tahun 1982 yang berasal dari pembawa HBV, kini telah digantikan dengan vaksin mutakhir hasil rekayasa genetika dari ragi rekombinan. Vaksin mengandung partikel-partikel HBsAg yang tidak menular. Tiga injeksi serial akan menghasilkan antibody terhadap HbSAg pada 95 % kasus yang divaksinasi, namun tidak memiliki efek terhadap individu pembawa.

HEPATITIS

,
Istilah “hepatitis” digunakan untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari infeksi virus, senyawa kimia, alcohol, obat-obatan, termasuk obat tradisional. Inflamasi hati paling banyak disebabkan oleh infeksi virus. Terdapat 5 (lima) jenis virus hepatitis yang utamanya menyebabkan peradangan hati yaitu dikenal sebagai virus hepatitis tipe A, B, C, D dan E. Penularan Virus Hepatitis A dan E ditularkan melalui saluran cerna dari makanan atau air minum yang telah terkontaminasi virus. Sedangkan Virus Hepatitis B, C dan D menular melalui jalur parenteral yang kontak langsung dengan cairan tubuh (misalnya melalui tranfusi darah atau penggunaan alat medis yang terkontaminasi virus hepatitis). Hepatitis B juga ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit hepatitis dapat akut ataupun kronis. Disebut hepatitis kronis jika penyakit berlangsung lebih dari 6 bulan, dan biasanya penyebabnya virus hepatitis B, C dan D. Hepatitis kronis dapat berisiko menjadi chirrosis hepatic dan kanker hati Senyawa kimia yang digunakan dalam industri, dapat menyebabkan toksisitas pada hepar. Mekanisme toksisitas berlangsung melalui 3 (tiga) cara. Senyawa kimia dapat berefek toksis secara langsung pada sel hepar, atau senyawa tersebut menjadi beracun setelah terjadi metabolism fase I (oksidasi-reduksi). Kedua mekanisme terse-but tergantung dosis. Tipe lain toksisitas melalui mekanisme immunologi-alergi, seperti Halotan. Pada tipe ini gejala toksisitas tidak tergantung dosis. Hepatitis Medisinal adalah peradangan hati yang diprovokasi oleh penggunaan obat. Sebetulnya obat-obatan dapat menyebabkan penyakit hati selain hepatitis, yaitu: cholestasis, tumor liver, steatosis (akumulasi lemak di hati), fosfolipidosis (akumulasi fosfolipid dalam liver), gangguan vaskuler hati, dll. Hepatitis Alkoholik akut merupakan salah satu komplikasi dari penyalahgunaan alcohol dan dapat menyebabkan sirosis hati. Hepatitis alkoholik ini bertanggungjawab terhadap 44% dari 26.000 kematian akibat sirosis hepatic di Amerika Serikat. 

DIAGNOSIS
Gejala klinik hepatitis antara lain: jaundice (kulit dan sklera berwarna kekuning- an, urin berwarna gelap, lemas berlebihan, mual muntah dan nyeri perut. Pemeriksaan diagnostik yang dapat membantu penegakan diagnosis antara lain: CT-Scan, USG, Scintigrafi hati-limfa, Percutaneous Transhepatic Cholangiography (PTC) dan Endoscopic Retrogade Cholangio-pancreatography (ERCP). Pemeriksaan laboratorium enzim-enzim: aminotransferase, alkaline phosphatase dan 5’-nukleotidase. Sedang pemeriksaan antigen-antibodi virus hepatitis digunakan untuk mengetahui virus penyebab hepatitis.
 
 

Info Kesehatan Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates